Nganggur – Masdddho

Lagu “Nganggur” (Pengangguran) yang dibawakan telah menjadi viral di berbagai platform media sosial. Lagu bergenre dangdut koplo ini mencuri perhatian [mencuri perhatian] karena liriknya yang realistis [realistis] dan menyentuh hati [menyentuh hati] para pencari kerja [pencari kerja].

Curhatan dari Hati Seorang Pengangguran [Keluhan dari Hati Seorang Pengangguran]

“Nganggur” bercerita tentang kehidupan seorang pengangguran [kehidupan seorang pengangguran]. Lirik lagu ini menggambarkan [menggambarkan] rutinitas sehari-hari [rutinitas sehari-hari] yang dijalani para pencari kerja [para pencari kerja] sementara menunggu panggilan [menunggu panggilan] kerja.

“Pancene mung pengangguran [Memang hanya pengangguran]”

“Durung ono penghasilan [Belum ada penghasilan]”

“Isuk turu, sore ngopi, wengine dolan [Pagi tidur, sore ngopi, malam jalan-jalan]”

“Sementara durung kerjo [Sementara belum kerja]”

Lirik ini secara blak-blakan [secara blak-blakan] mengungkapkan kehidupan para pengangguran [kehidupan para pengangguran]. Mereka terpaksa menjalani hari-hari [terpaksa menjalani hari-hari] dengan aktivitas santai [aktivitas santai] karena belum mendapatkan pekerjaan [belum mendapatkan pekerjaan]. Namun, di balik kesantaian [kesantaian] tersebut, tersimpan kegelisahan [kegelisahan] dan ketidakpastian [ketidakpastian] tentang masa depan.

Beban Mental dan Tekanan Batin [Beban Mental dan Tekanan Batin]

Mencari kerja bukanlah hal yang mudah. Lagu “Nganggur” juga menyoroti [menyoroti] beban mental [beban mental] dan tekanan batin [tekanan batin] yang dialami para pengangguran [dialami para pengangguran]. Putus asa dan kehilangan semangat [Putus asa dan kehilangan semangat] kerap menghantui [menghantui] mereka selama masa pencarian kerja [mereka selama masa pencarian kerja].

“Durung wani nyanding tresno [Belum berani menjalin cinta]”

“Wedine yen dipaido morotuo [Takut kalau diminta mahar yang tinggi]”

Lirik ini menggambarkan [menggambarkan] bagaimana pengangguran [pengangguran] dapat mempengaruhi kehidupan pribadi [mempengaruhi kehidupan pribadi]. Mereka takut untuk memulai hubungan [takut untuk memulai hubungan] karena khawatir [khawatir] tidak mampu memberi nafkah [mampu memberi nafkah] secara finansial. Hal ini tentu saja memberikan tekanan batin [memberikan tekanan batin] tersendiri.

Harapan dan Doa untuk Mendapatkan Pekerjaan [Harapan dan Doa untuk Mendapatkan Pekerjaan]

Meskipun bercerita tentang masa-masa sulit [bercerita tentang masa-masa sulit], “Nganggur” tetap menyisipkan [menyisipkan] harapan [harapan]. Para pencari kerja tetap berdoa [tetap berdoa] agar dipertemukan dengan pekerjaan yang diimpikan [dipertemukan dengan pekerjaan yang diimpikan].

“Kapan aku urip dewean umume menungso [Kapan aku hidup sendiri seperti manusia pada umumnya]”

“Urip sesandingan [Hidup berdampingan]”

“Gusti… Lewat tembangku iki [Ya Tuhan… Lewat lagu ini]”

“Dedungo mugo oleh seng gemati [Semoga didengar oleh yang berminat]”

Lirik ini memberikan semangat [memberikan semangat] kepada para pencari kerja [para pencari kerja] untuk tetap berjuang [tetap berjuang]. Mereka percaya [percaya] bahwa dengan usaha [usaha] dan doa [doa], mereka akan segera mendapatkan pekerjaan [akan segera mendapatkan pekerjaan] dan hidup layaknya

Lirik Lagu NGANGGUR :

Pancene mung pengangguran
Durung ono penghasilan
Isuk turu, sore ngopi, wengine dolan

Sementara durung kerjo
Durung wani nyanding tresno
Wedine yen dipaido morotuo

Terus arep nganti kapan
Aku urip dewean
Umume menungso urip sesandingan

Reff :

Gusti ..
Lewat tembangku iki
Dedungo mugo oleh seng gemati

Janji ..
Janji bakal tak tresnani
Tak jogo selawase tekane mati

You might also like