Iming Iming – Diva Hani

Dunia dangdut koplo tak hanya diramaikan oleh lagu-lagu tentang cinta yang bahagia, tapi juga kisah pahit tentang harapan palsu. “CINTA BOJONE UWONG HEHE HAHA – IMING IMING (LIVE DANGDUT ELECTONE LEMBAYUNG MUSIC)” yang dibawakan bercerita tentang kekecewaan terhadap seseorang yang gemar memberikan janji manis namun tak ditepati.

Diiringi musik dangdut koplo yang rancak dengan sentuhan electone modern, lagu ini menawarkan pengalaman mendengarkan yang penuh energi namun tetap menyimpan pesan mendalam.

Judul lagu yang panjang sendiri sudah menggambarkan kompleksitas perasaan yang ingin disampaikan. “Cinta Bojone Uwong” secara harfiah berarti “Cinta Milik Orang Lain”, sementara “Iming-Iming” berarti “Janji Palsu”. Dengan demikian, lagu ini mengisahkan tentang kekecewaan terhadap pasangan yang menjanjikan cinta padahal hatinya telah dimiliki orang lain.

Lirik lagu dibuka dengan nyanyian Diva Hani yang penuh kekecewaan. “Bulan yang engkau janjikan, Bintang malam kau tawarkan,” ungkap lirik tersebut. Janji manis tentang masa depan dan kebahagiaan diungkapkan sang kekasih, namun kenyataannya jauh berbeda.

Baris selanjutnya “Yang ada hanya celaka, Karena hatiku kau sakiti,” dengan tegas mengungkapkan kekecewaan dan luka hati yang diderita. Janji-janji tersebut ternyata hanyalah pemanis mulut belaka dan malah menorehkan luka di hati.

Sepanjang lagu, Diva Hani terus melontarkan pertanyaan retoris yang menggambarkan ketidakpahamannya terhadap sikap pasangan. “Kurang apakah aku ini? Cantik sudah baik juga sudah,” ungkap lirik tersebut. Sang wanita mempertanyakan kesalahan apa yang telah dilakukan sehingga tak dianggap layak menerima cinta sejati.

Refren lagu menjadi puncak kekecewaan. “Kau janji janji, Kau tawar tawar, Kau janjikan kau tawarkan cinta, Iming iming saja,” Diva Hani bernyanyi dengan penuh penekanan. Lirik ini menegaskan bahwa semua janji cinta yang diberikan hanyalah iming-iming belaka tanpa kesungguhan. Cinta yang diharapkan ternyata hanya cinta palsu.

“CINTA BOJONE UWONG HEHE HAHA – IMING IMING” tak hanya bercerita tentang kekecewaan, tetapi juga tentang kekuatan untuk move on. Lirik seperti “Musim hujan kepanasan, Musim panas kehujanan, Pantaslah saja diriku, Selalu dalam keresahan,” menggambarkan ketidakstabilan emosi yang dialami sang wanita. Namun semangat untuk bangkit tetap muncul.

“Biarlah diriku sendiri saja,” Diva Hani bernyanyi dengan tegas di bagian akhir lagu. Lirik ini menandakan bahwa sang wanita telah tegar dan memutuskan untuk menjalani hidup tanpa bayangan mantan kekasihnya. Ia lebih baik sendiri daripada terus terjebak dalam hubungan yang tak jelas.

Lirik ‘Iming Iming' :

Haahaa…
Haahaa…

Bulan yang engkau janjikan
Bintang malam kau tawarkan
Yang ada hanya celaka
Karena hati kau sakiti

Kurang apakah, ya aku ini
Cantik sudah baik juga sudah
Di matamu

Musim hujan kepanasan
Musim panas kehujanan
Pantaslah saja diriku
Selalu dalam keresahan

Kau janji janji
Kau tawar tawar
Kau janjikan kau tawarkan cinta
Iming iming saja

Cinta siapa, rindu siapa
Kalau cinta milik orang lain
Ya percuma saja
Biarlah diriku sendiri sendiri saja

Musim hujan kepanasan
Musim panas kehujanan
Pantaslah saja diriku
Selalu dalam keresahan

Kau janji janji
Kau tawar tawar
Kau janjikan kau tawarkan cinta
Iming iming saja

Cinta siapa, rindu siapa
Kalau cinta milik orang lain
Ya percuma saja
Biarlah diriku sendiri sendiri saja

Musim hujan kepanasan
Musim panas kehujanan
Pantaslah saja diriku
Selalu dalam keresahan

You might also like