Selendang Biru – Niken Salindry
Lagu “Selendang Biru” yang dibawakan oleh Niken Salindry bercerita tentang kisah cinta yang telah pudar dan perjuangan untuk mengikhlaskan. Selendang biru yang kerap muncul di sepanjang lagu menjadi metafora untuk kenangan manis yang tersisa dari hubungan tersebut.
Lirik lagu dibuka dengan gambaran rasa yang sudah tak lagi sama. “Yen kowe njalok sing sempurna, Aja ning aku,” (Jika kamu mencari yang sempurna, janganlah pada diriku) ungkap sang wanita. Ini menandakan bahwa ada ketidakpuasan dalam hubungan tersebut, sang pria mungkin mencari sosok yang lebih baik.
Seiring berjalannya lagu, terungkap permasalahan yang lebih dalam. “Yen kowe njaluk lebih, Mendhing aku sing ngalah,” (Jika kamu menginginkan lebih, lebih baik aku yang mengalah) seolah sang wanita pasrah menerima kenyataan bahwa cintanya tak lagi terbalas. Lirik ini menggambarkan perasaan cinta yang bertepuk sebelah tangan.
“Yen uwis mati roso, Endang ngomongo,” (Jika perasaanmu sudah mati, katakanlah terus terang) pinta sang wanita. Penggalan ini menunjukkan kerinduan akan kejujuran. Wanita itu menginginkan kepastian alih-alih terus menerus berada dalam hubungan yang tak jelas.
Selendang biru yang di sepanjang lagu disebut-sebut menjadi simbol kenangan manis. “Selendang biru sing ono neng pundhakmu,” (Selendang biru yang ada di pundakmu) menggambarkan kedekatan fisik yang pernah terjalin. Namun, “Luntur tanpo warno mbekas ning klambiku,” (Warna selendang itu luntur tanpa bekas di bajuku) menandakan bahwa kehangatan cinta itu perlahan memudar.
Refren lagu “Selendang Biru” menjadi penegasan tentang pentingnya untuk bisa melepaskan. “Ilang, ra bakal mbalek, mbalek neng tanganku. Ilang bareng roso tresnaku,” (Hilang, tak akan kembali ke tanganku. Hilang bersama dengan perasaan cintaku) Lirik ini menggambarkan penerimaan atas kenyataan pahit bahwa hubungan tersebut memang sudah tidak bisa dipertahankan.
“Selendang Biru” tak hanya bercerita tentang kesedihan, tetapi juga tentang harapan untuk masa depan. Melepas hubungan yang sudah rusak diharapkan bisa membuka jalan menuju kebahagiaan yang baru.
Secara musikal, “Selendang Biru” bergenre dangdut koplo. Musik dangdut yang rancak dipadukan dengan alunan gamelan Jawa menciptakan suasana yang ceria namun sedikit melankolis. Komposisi musik ini sesuai dengan tema lagu yang bercerita tentang perpisahan yang diharapkan bisa dijalani dengan ikhlas.
“Selendang Biru” lagu yang cocok didengarkan oleh mereka yang sedang mengalami patah hati. Lagu ini memberikan pesan bahwa perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Melepaskan seseorang yang sudah tidak cinta adalah penting agar kita bisa membuka diri untuk menemukan cinta yang sebenarnya.
Lyric : ( Selendang Biru )
Yen kowe golek sing sempurna
Aja ning aku
Ninga wong liya
Yen kowe njaluk lebih
Mendhing aku sing ngalih
Yen uwis mati rasa
Endang ngomonga
Abote nyangga katresnanmu
Yen kowe njaluk lebih
Mendhing aku sing ngalih
Yen uwis mati rasa
Endang ngomonga
Aja mbok gandholi karo selendhangmu
Selendhang biru
Sing ana ning pundhakmu
Luntur, tanpa werna
Mbekas ning klambiku
Selendhang biru
Sing ana ning pundhakmu
Ilang, ra bakal mbalik
Mbalik ning tanganku
Ilang bareng rasa tresnaku
Selendang biru gawe mati rosoku