Selendang Biru – Gerry Mahesa Ft Rena Movies
Lagu dangdut koplo berjudul “Selendang Biru” yang dibawakan oleh Gerry Mahेशा ft Rena Movies berkisah tentang perpisahan cinta [perpisahan cinta] yang pedih [pedih]. Melalui lirik yang menyayat hati [menyayat hati] dan irama dangdut koplo yang ceria namun mengandung kesedihan [ceria namun mengandung kesedihan], lagu ini menceritakan [menceritakan] kisah cinta yang telah pudar [telah pudar] dan harapan yang pupus [harapan yang pupus].
Kenangan yang Tertinggal [Kenangan yang Tertinggal]
Lirik lagu diawali dengan gambaran kenangan manis [kenangan manis] bersama sang kekasih. Selendang biru, sebagai lambang cinta [lambang cinta], menjadi pengingat [pengingat] masa-masa indah yang pernah mereka lalui [yang pernah mereka lalui].
“Selendang biru yang ono neng pundakmu [Selendang biru yang ada di pundakmu]”
“Luntur tanpo warno mbekas neng klambiku [Luntur tanpa warna bekas di pakaianku]”
Bait di atas menggambarkan [menggambarkan] bahwa cinta mereka telah memudar [telah memudar] seperti warna selendang biru yang telah luntur [yang telah luntur]. Jejak-jejak cinta itu hanya tinggal sebagai kenangan [hanya tinggal sebagai kenangan] dalam benak mereka.
Harapan yang Pupus [Harapan yang Pupus]
Sepanjang lagu, tergambar perasaan kecewa [kecewa] dan pasrah [pasrah] yang dirasakan pihak yang dicampakkan [dirasakan pihak yang dicampakkan]. Mereka telah berusaha mempertahankan cinta [berusaha mempertahankan cinta], namun pasangannya telah memilih untuk pergi [telah memilih untuk pergi].
“Yen kowe njalok lebih mending aku sing ngalah [Jika kamu mencari yang lebih baik aku yang mengalah]”
“Endang ngomongo ojo mbok ganduli karo selendangmu [Jangan lagi katakan untuk bergantung pada selendangmu]”
Lirik ini menunjukkan [menunjukkan] bahwa pihak yang dicampakkan telah menerima kenyataan [menerima kenyataan] pahit tentang putusnya hubungan [tentang putusnya hubungan]. Mereka meminta pasangannya untuk move on [move on] dan tidak lagi mencari perhatian [mencari perhatian].
Di Antara Keriaan dan Kesedihan [Di Antara Keriaan dan Kesedihan]
Meskipun bergenre dangdut koplo yang biasanya ceria [ceria], “Selendang Biru” tetap menampilkan sentuhan kesedihan [sentuhan kesedihan]. Suara Gerry Mahेशा yang berkarakter dan mendayu [berkarakter dan mendayu] mampu menyampaikan perasaan perih dan kekecewaan dalam lagu ini. Sementara itu, irama dangdut koplo yang digunakan memberikan kontras yang menarik [memberikan kontras yang menarik], seolah menggambarkan perasaan galau antara menerima kenyataan dan harapan yang belum padam sepenuhnya [menerima kenyataan dan harapan yang belum padam sepenuhnya].
Perpisahan yang Tak Terelakkan [Perpisahan yang Tak Terelakkan]
Lagu “Selendang Biru” menutup dengan lirik yang menegaskan penerimaan terhadap perpisahan [lirik yang menegaskan penerimaan terhadap perpisahan]. Meski dengan berat hati [berat hati], mereka harus ikhlas melepaskan cinta yang telah pudar [ikhlas melepaskan cinta yang telah pudar].
“Ilang ra bakal mbalek, mbalek neng tanganku [Hilang dan tidak akan kembali, kembali ke tanganku]”
Lirik♫
Yen kowe njalok lebih
Mending aku seng ngaleh
Yen uwes mati roso
Endang ngomongo
Abote nyonggo katresnanmu
Yen kowe njalok lebih
Mending aku seng ngaleh
yen uwes mati roso
Endang ngomongo
Ojo mbok gandoli karo selendang mu
Selendang biru seng ono neng pundak mu
Luntur tanpo warno mbekas neng klambiku
Selendang biru .. seng ono neng pundakmu
Ilang ra bakal mbalek, mbalek neng tanganku
Ilang bareng roso tresnoku
Yen kowe njalok lebih
Mending aku seng ngaleh
Yen uwes mati roso
Endang ngomongo
Abote nyonggo katresnanmu
Yen kowe njalok lebih
Mending aku seng ngaleh
Yen uwes mati roso
Endang ngomongo
Ojo mbok gandoli karo selendang mu
Selendang biru seng ono neng pundak mu
Luntur tanpo warno mbekas neng klambiku
Selendang biru .. seng ono neng pundakmu
Ilang ra bakal mbalek, mbalek neng tanganku
Ilang bareng roso tresnoku
Selendang biru seng ono neng pundak mu
Luntur tanpo warno mbekas neng klambiku
Selendang biru .. seng ono neng pundakmu
Ilang ra bakal mbalek, mbalek neng tanganku
Ilang bareng roso tresnoku
Selendang biru gawe mati rosoku