Iming – Iming – Happy Asmara feat. Om Sera
Lagu dangdut koplo “Iming-Iming” yang dipopulerkan oleh Happy Asmara feat. Om Sera berkisah tentang kekecewaan dan sakit hati [kekecewaan dan sakit hati] yang dialami seseorang yang dipermainkan cinta [seseorang yang dipermainkan cinta]. Dengan lirik yang blak-blakan [blak-blakan] dan irama dangdut koplo yang enak digoyang [enak digoyangkan], lagu ini mencuri perhatian [mencuri perhatian] para pendengar, khususnya mereka yang pernah mengalami pengalaman pahit dalam cinta [pernah mengalami pengalaman pahit dalam cinta].
Janji Palsu dan Cinta Semu [Janji Palsu dan Cinta Semu]
“Iming-Iming” menggambarkan [menggambarkan] sebuah hubungan yang dipenuhi dengan janji-janji manis [dipenuhi dengan janji-janji manis] yang ternyata palsu [ternyata palsu]. Sang kekasih terus memberikan harapan [terus memberikan harapan] tentang masa depan bersama [masa depan bersama], menawarkan bulan dan bintang [menawarkan bulan dan bintang], namun pada kenyataannya hanya memberikan kekecewaan [kenyataannya hanya memberikan kekecewaan].
“Kau janji-janji kau tawar-tawar kau janjikan kau tawarkan cinta”
“Serasa kau permainkan aku dengan cintamu”
Lirik di atas secara lugas [secara lugas] mengungkapkan kekecewaan yang dialami pihak yang dipermainkan. Janji-janji cinta yang diumbar oleh pasangannya dianggap sebagai cara untuk memanipulasi perasaan [dianggap sebagai cara untuk memanipulasi perasaan].
Cinta untuk Orang Lain [Cinta untuk Orang Lain]
Seiring lagu berjalan, terungkap bahwa cinta yang dijanjikan sebenarnya dimiliki orang lain [bahwa cinta yang dijanjikan sebenarnya dimiliki orang lain]. Hal ini menjadi pukulan telak [menjadi pukulan telak] bagi pihak yang dipermainkan karena menunjukkan bahwa cintanya tidak pernah dianggap secara serius [cintanya tidak pernah dianggap secara serius].
“Rindu siapa kalau cinta milik orang lain ya percuma saja”
Lirik ini menggambarkan patah hati [menggambarkan patah hati] yang dalam. Upaya untuk mempertahankan cinta yang ternyata telah dimiliki orang lain dirasa sebagai hal yang sia-sia [dirasa sebagai hal yang sia-sia].
Melepas dan Move On [Melepas dan Move On]
Meskipun bercerita tentang kekecewaan [bercerita tentang kekecewaan], “Iming-Iming” tetap menyisipkan semangat untuk move on [tetap menyisipkan semangat untuk move on]. Di akhir lagu, terdapat kesadaran bahwa lebih baik sendiri [lebih baik sendiri] daripada terus terjebak dalam hubungan yang palsu [daripada terus terjebak dalam hubungan yang palsu].
“Biarlah diriku sendiri sendiri saja”
Lirik ini memberikan pesan [memberikan pesan] kepada mereka yang pernah dipermainkan cinta untuk tegar [tegar] dan tidak larut dalam kesedihan [tidak larut dalam kesedihan]. Mereka harus bisa menerima kenyataan dan melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang masa lalu [menerima kenyataan dan melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang masa lalu].
Happy Asmara dan Dangdut Koplo yang Menusuk Hati [Happy Asmara dan Dangdut Koplo yang Menusuk Hati]
Lyric
Bulan yang engkau janjikan
Bintang pernah kau tawarkan
Yang ada hanya celaka
Karna hati kau sakiti
Kurang apakah
Ya.. aku ini
Baik sudah, cantik juga sudah
Di matamu
Musim hujan kepanasan
Musim panas kehujanan
Pantaslah saja diriku
S’lalu dalam keresahan
Kau janji-janji
Kau tawar-tawar
Kau janjikan, kau tawarkan cinta
Iming-iming saja
Cinta siapa
Rindu siapa
Kalau cinta milik orang lain
Ya, percuma saja
Biarlah diriku
Sendiri, sendiri saja
Musim hujan kepanasan
Musim panas kehujanan
Pantaslah saja diriku
S’lalu dalam keresahan
Kau janji-janji
Kau tawar-tawar
Kau janjikan, kau tawarkan cinta
Iming-iming saja
Cinta siapa
Rindu siapa
Kalau cinta milik orang lain
Ya, percuma saja
Biarlah diriku
Sendiri, sendiri saja
Musim hujan kepanasan
Musim panas kehujanan
Pantaslah saja diriku
S’lalu dalam keresahan