Nganggur – Niken Salindry

Industri musik Indonesia terus berkembang dengan menghadirkan berbagai genre dan eksperimen baru. Salah satu yang menarik perhatian adalah lagu “NGANGGUR” yang dibawakan oleh Niken Salindry, diproduksi dalam format campursari yang khas. Lagu ini bukan hanya sebuah persembahan musik semata, tetapi juga mengandung makna sosial yang dalam, mengangkat tema pekerjaan dan pengangguran di tengah masyarakat.

Gaya Musik Campursari
Sebagai salah satu genre musik tradisional Jawa, campursari memiliki ciri khas yang unik dengan paduan unsur musik Jawa, seperti gamelan dan kendhang, yang dipadukan dengan unsur-unsur modern seperti gitar dan keyboard. Musik campursari sering kali mengandung lirik yang menghibur atau menyampaikan pesan moral dan sosial yang dalam.

“NGANGGUR”: Cerminan Realitas Sosial
Lagu “NGANGGUR” oleh Niken Salindry tidak hanya sekadar lagu yang enak didengar, tetapi juga mengandung pesan yang dalam tentang realitas sosial di sekitar kita. Lirik “pancene mung pengangguran” mencerminkan pengalaman hidup banyak orang yang menghadapi tantangan pengangguran dan kesulitan mencari pekerjaan yang layak. Lagu ini mengungkapkan perasaan frustrasi dan harapan yang terkadang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa.

Narasi dalam Video Musik
Video musik “NGANGGUR” juga memainkan peran penting dalam menguatkan narasi lagu ini. Dengan setting yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di pedesaan atau kota kecil, video ini mengilustrasikan berbagai situasi dan ekspresi dari para karakter yang menghadapi tantangan pengangguran. Melalui visualisasi ini, penonton dapat lebih memahami dan merasakan kesulitan yang dihadapi oleh banyak orang dalam mencari nafkah.

Pesan dan Makna yang Disampaikan
Salah satu nilai yang paling dihargai dari lagu “NGANGGUR” adalah kejujuran dalam menggambarkan realitas kehidupan. Niken Salindry berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya penghargaan terhadap pekerjaan dan pentingnya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Lagu ini juga mengajak pendengar untuk lebih peduli terhadap situasi sosial di sekitar mereka, serta memberikan dukungan moral kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan.

Resonansi dengan Pendengar
Kehadiran lagu “NGANGGUR” tidak hanya menciptakan getaran emosional bagi pendengarnya, tetapi juga memberikan ruang untuk refleksi dan introspeksi diri. Bagi mereka yang pernah mengalami atau masih berjuang dengan tantangan pengangguran, lagu ini dapat menjadi sarana untuk merasakan bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan mereka. Ini juga mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dan dukungan dalam menjaga kesejahteraan bersama.

Dampak di Industri Musik
Kehadiran lagu “NGANGGUR” oleh Niken Salindry dalam genre campursari menunjukkan fleksibilitas dan kekayaan dalam industri musik Indonesia. Ini menegaskan bahwa musik tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai media yang kuat untuk menyampaikan pesan-pesan sosial yang penting. Lagu ini juga membuka pintu untuk lebih mengapresiasi keanekaragaman musik tradisional Indonesia dalam format yang lebih modern dan relevan.

Kesimpulan
Lagu “NGANGGUR” oleh Niken Salindry adalah sebuah karya musik yang memadukan keindahan alunan campursari dengan makna yang dalam tentang realitas sosial. Dengan lirik yang lugas dan emosional, serta video musik yang menggambarkan narasi yang kuat, lagu ini berhasil menyentuh hati dan memberikan inspirasi bagi banyak pendengar. Keberhasilan Niken Salindry dalam menghadirkan lagu ini juga menggambarkan kecakapan seniman dalam mengangkat isu-isu penting dalam masyarakat melalui seni musik.

Lirik :
Pancene mung pengangguran
Durung ono penghasilan
Isuk turu, sore ngopi, wengine dolan

Sementara durung kerjo
Durung wani nyanding tresno
Wedine yen dipaido morotuo

Terus arep nganti kapan
Aku urip dewean
Umume menungso urip sesandingan

Gusti
Lewat tembangku iki
Dedungo mugo oleh seng gemati

Janji
Janji bakal tak tresnani
Tak jogo selawase tekane mati

You might also like